Berikut ini sejarah Desa Tohpati
Sejarah Singkat Desa Tohpati
Sejarah adalah merupakan sebagian dari kehidupan manusia didunia ini, apalagi kalau sejarah Itu menyangkut tentang selsilah leluhur sendiri dengan garis lurus dan cabang-cabang Keturunannya serta sila Dharma yang menjadi hak dan kewajibannya, dapat menimbulkan Kehindahan rasa yang bentuk cinta bakti yang mesra dan suci terhadap leluhur dan sila Dharma Dalam kehidupan didunia ini agak terasa hambar, apabila kita tidak mengetahui asal-usul sertaKeadaan diri sendiri dan tidaklah cukup hanya sekedar dikenal saja,namun haruslah dihayati Dengan keesaran jiwa. Untuk sejenak pembicaraan kami agak mengenal latar belakangdari desa Tohpati maka bersama Ini penulis sajikan sejarah asal-usul sejarah timbulnya Desa Tohpati, sebagai berikut: Desa Tohpati adalah satu desa pemukiman yang dibangun pada pertengahan abad 19 . Desa ini diperlukan kehadirannya oleh Dewa Agung Putra III ( Betara Dalem) sebagai penyangga hubungan antara Kerajaan Menguwi dengan kerajaan Klungkung demikian pula kerajaan Badung dengan kerajaan Klungkung dimana kerajaan Klungkung pada masa itu sebagai Raja sesuhunan di Bali, tentu akan ada pertanyaan mengapa perjalanan utusan dan segala keperluan dalam lalu lintas antara klungkung dan menguwi harus melalui jalan pegunungan yang sangat rumit, hal itu akan terjawab apabila kita melihat sejarah kerajaan gianyar yang pada pertengahan abad ke 19 itu sedang jaya-jayanya untuk menciptakan kebesarannya sehingga hubungannya dengan kerajaan klungkung terputus. Terputusnya hubungan Kerajaan Klungkung disebabkan Gianyar mengambil alih wilayah kerajaan-Klungkung yang ada disebelah barat Kali Bubuh dari Bungbungan sampai kepantai Tegal Besar. Pengambil alihan wilayah ini disertai pula dengan perbuatan mengganggu segala utusan yang dalam kepentingannya pergi menghadap ke Keraton Klungkung ,dalam menyusur pantai dirampas, apalagi akan melewati Desa Wilayah Kerajaan Gianyar pastilah akan dibencanai.
Atas persetujuan Bangli menguwi dan Badung maka lalu lintas menempuh jalan pegunungan yaitu perbatasan antara kerajaan Gianyar dengan Bangli,Gianyar dengan Buleleng lagi timbul kesulitan dimana sebelah utara Bungbungan perjalanan sering terganggu oleh prajurit –prajurit Gianyar dibawah Pimpinan Seronggo.
Dengan rawannya hubungan tersebut maka Dewa Agung Putra III berusaha mengadakan pengamanan dengan menempatkan pemukiman prajurit dibawah Pimpinan Cokorda Oka Suci. Cokorda Oka Suci adalah seorang kesatria dalem dari Puri Pejeng yang tidak sudi untuk menghamba kepada Raja Gianyar . Beliau meninggalkan Puri Pejeng untuk mengabdi kepada ayahanda beliau dikerajaan Klungkung. Pengembaraan beliau dari Keraton Pejeng sampai ke Klungkung oleh Betara Dalem dianggap sebagai perjalanan Putra Mahkota Kerajaan Kediri ( Daha) yang akhirnya menghamba pada pamannya yaitu Prabu Gegelang (lihat Praf Dr.R.M.Ng).Porbatjaraka dalam cerita Panji Dalem. Perbandingan halaman (323) . Betara Dalem sebagai Prabu gegelang dalam cerita panji Malat Rasmin menghadiahkan tempat pemukiman yang bernama Tohpati sedang kepada Panji tempat pemukiman tersebut bernama Pranaraga. Demikianlah Dewa Agung Putra III dalam usaha membina hubungan antara Klungkung dengan kerajaan-kerajaan disebelah barat menugaskan Cokorda Oka Suci sebagai pimpinan dari Prajurit –Prajurit Klungkung yang kecil jumlahnya karena hanya sebagai jatu ( inti ) saja. pasukan Cokorda Oka Suci semakin besar jumlahnya karena adanya orang Bakas, Tusan, Banjarangkan dan daerah sekitarnya yang sudah tidak sudi lagi dibawah penindasan kekuasaan kerajaan Gianyar pada saatitu. Pemukiman yang diberi nama Tohpati makin lama makin besar rukun dan damai karena bijaksananya pimpinan (darana awos tis) dan setianya pada bawahan untuk membina wilayah lingkungannya, Rakyat Tohpati datang dari segala penjuru hingga kini masih bekasnya yang merupakan data hidup .data itu adalah adanya banyak warga (dadia) didesaini kawitan itu adalah : Dadia Pasek Gelgel,Pasek Kayu Selem, Pande Tusan, Pasek Tangkas, Poh Aji, Gajah Para, Pasek Dangke, Pande Tohja, Pulesari, Arya Batan Jeruk, Pasek Gaga, Tewel, ( ngukuhin) Satri Ngakan (taman bali) Satria Pradewa Tamanbali, Pasek Bendesa Pasek Keramas, Pasek Manikan, Pasek Gaduh, Pande Meranggi, Pande Sambe, Pasek Guang dan Satria Dalem Pemayun. Kesatuan-kesatuan Prajurit ini kemudian dibagi menjadi lima Banjar Pasuka Dukaan yaitu ; Banjar Blimbing,Banjar Wanasari, Banjar Tengah, Banjar Togoh dan Banjar Carangsari kelima banjar ini dalam Pemerintahan sekarangdibagi atas dua pedusunan atau Banjar Dinas yaitu : Dusun/Banjar Kangin mewilayahi Banjar Blimbing dan Banjar Wanasari, sedangkan Dusun/Banjar Kawan mewilayahi Banjar Tengah dan Banjar Togoh khusus Banjar Carangsari administrasinya ke Desa Bungbungan. Raja Klungkung tidak sia-sia membina raden melayu yang dimaksud Oka Suci dan wilayahnya Tohpati dengan ramalan pada perang Widasari Raden Panji yang ada Pranaraga ( Nyalian) yang dimaksud dalam kias ini dengan perang Widasari ialah perang Regreg Gianyar, dan benarkah menjelang tahun 1884 ketika semua Kerajaan-kerajaan manca seperti : Negara,Sukawati, Batuh,Kramas Pejeng dan lain-lainnya di Gianyar berontak, Kerajaan Nyalian dan Bungbungan berbalik terhadap Gianyar dan menyatukan diri untuk bersama-sama setia pada Kerajaan Klungkung seluruh wilayah yang ada disebelah barat kali bubuh ditimur kali melangit kembali bersatu lagi ke Klungkung.
Demikianlah sejarah singkat Desa Tohpati dari mulai terbentuknya sampai dengan nama Tohpati yang diberikan adalah dikiaskan pada cerita pemalatan di Bali untuk dapat dijadikan pegangan bagi generasi penerus serta kekurangan dan penyempurnaan dari sejarah ini, mohon uluran tangan dan tenaga dari semua pihak yang berkepentingan.