TOHPATI, 30 SEPTEMBER 2025 – Dinas Sosial (Dinsos) KabupateN KLUNGKUNG telah sukses menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dengan tema penting Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT) dan Pencegahan Perdagangan Orang dan Penanganan Pekerja Migran Indonesia (P3MI). Acara ini berlangsung di Kantor Desa Tohpati dan dihadiri oleh PKK, perangkat desa, serta tokoh masyarakat setempat.
Kegiatan yang dilaksanakan sebagai bagian dari program perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga Tohpati mengenai dua isu krusial tersebut. PKDRT merupakan masalah serius yang mengancam keharmonisan keluarga, sementara P3MI menjadi perhatian utama mengingat potensi kerentanan warga menjadi korban perdagangan orang atau menghadapi masalah saat bekerja di luar negeri.
Dalam sesi PKDRT, narasumber dari Dinsos menekankan pentingnya komunikasi yang sehat dalam rumah tangga. "Kekerasan dalam bentuk apapun, baik fisik, psikis, maupun ekonomi, tidak dapat dibenarkan. Kami mengajak seluruh warga Desa Tohpati untuk menjadi 'Agen Perubahan' yang berani melapor dan melindungi korban," ujarnya.
Materi juga mencakup Undang-Undang yang melindungi korban dan mekanisme pelaporan yang bisa diakses warga, termasuk layanan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) atau layanan pengaduan di Dinsos.
Fokus P3MI: Aman Bekerja, Selamat Kembali
Sementara itu, dalam sesi P3MI, fokus pembahasan beralih kepada prosedur aman dan legal untuk menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI). mengingatkan warga agar tidak mudah tergiur tawaran kerja yang tidak jelas dan selalu memastikan dokumen serta jalur keberangkatan mereka sah.
"Perdagangan orang seringkali berkedok tawaran pekerjaan di luar negeri dengan gaji fantastis. Warga harus waspada. Selalu cek legalitas perusahaan penyalur dan pastikan Anda mendapatkan kontrak kerja yang jelas," tegasnya. Sosialisasi ini juga memberikan informasi kontak penting yang bisa dihubungi jika menemukan indikasi perdagangan orang atau PMI yang bermasalah.
Warga yang hadir terlihat antusias mengikuti diskusi, mengajukan berbagai pertanyaan praktis terkait kasus yang mungkin mereka temui sehari-hari. Dinsos berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkala agar informasi penting mengenai perlindungan diri dan keluarga bisa merata ke seluruh pelosok desa.